Selasa, 05 Juni 2012

MATERI PRESENTASI KELOMPOK MATA KULIAH : TEKNOLOGI KOMUNIKASI

MATERI PRESENTASI KELOMPOK
MATA KULIAH : TEKNOLOGI KOMUNIKASI
KODE MK      : SPK 1422
DOSEN  :  YOHANES K.N.LILIWERI, S.Sn,M.S &  JULITA BESSIE,S.SOS,MM

Pertemuan

Kelompok
Materi
Penilaian
Materi
Laporan
Penilaian Diskusi, Debat,
penguasaan Materi, dll
3
KELOMPOK I
1. Willys Maudena
2.  Ali Abdulah
3.  Nike Cornelis
4.  Yosia C. Thalo
5. Metusalak sine
·      SEJARAH TEKNOLOGI – TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI – PERIODISASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG MEMBANTU PROSES BERKOMUNIKASI MANUSIA
·      TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, JENIS TEKNOLOGI UTAMA (TIME LINE)



4
KELOMPOK II
1. Bonny CHR Timate
2. Elsye Pulungtana
3. Dinie Aha
4. Engelbert A. Lapubili
5. Ivhoni Dasai

·      DEFINISI TEKNOLOGI INFORMASI dan TEKNOLOGI KOMUNIKASI , PERANAN – SIFAT –JENIS –HAKIKAT INFOMASI, BERI CONTOH MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
·      KOMUNIKASI SEBAGAI TEKNOLOGI, APA ITU TEKNOLOGI ? TEKNOLOGI DAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DALAM MASYARAKAT DAN BUDAYA



5
KELOMPOK III
1. Markus P.H. Tefa
2. Ivana Sooai
3. Naomi Hau Windi
4. Jusuf Aryanto Modok

o  BEBERAPA KONSEP TEKNOLOGI : TEKNOLOGI KOMUNIKASI, TEKNOLOGI MEDIA, TEKNOLOGI KOMPUTER, TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI, DAN TEKNOLOGI INFORMASI
o  TEORI EVOLUSI TEKNOLOGI , TEORI KELOMPOK, TEORI INTERAKSI DAN TAMPILAN



6
KELOMPOK IV
1. Imannuel Tambunan
2. Lili Suryana
3. Helthy L.W. Bale
4. Achmad Syahrul Zaini
5. Sherly Ephifania

·      APLIKASI TEKNOLOGI DALAM BERKOMUNIKASI SERTA PERANANNYA
·      JENIS-JENIS TEKNOLOGI KOMUNIKASI BARU



7
KELOMPOK V
1. Fandi Achmad
2. Winestry L.Adoe
3. Fransiska T.Daga
4. Dartya N.H. Manafe

·      PERUBAHAN YANG TERJADI SEBAGAI AKIBAT DARI JENIS-JENIS TEKNOLOGI KOMUNIKASI BARU
·      MENGAPA MANUSIA PERLU DAN MENGGUNAKAN JENIS2 TEKNOLOGI BARU TERSEBUT



8
KELOMPOK VI
1.    Konstantinus Y. Atawolo
2.    Alva Zakharias
3.    Dewi O.Lamadiri
4.    Vallecya C. Malada
5.    Fx kurniawan

·      PRESENTASI ANALOG  DAN DIGITAL, DEFINISI – PERBEDAAN – CONTOH APLIKASI – SERTAKAN GAMBAR
·      PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN TELEMATIKA



9

UJIAN TENGAH SEMESTER


10
KELOMPOK VII
1.    Fransiskus A.Kolvi
2.    Arini Muskanan
3.    Rambu Natar
4.    Hendrik K.D.Bera
5.    F.kenjam

·      TEKNOLOGI MEDIA MASSA, ELEKTRONIK, AUDIO VISUAL, EFEK MEDIA
·      INTERNET (NETWORK AREA – LAN,MAN,WAN DAN MEDIA ONLINE



11
KELOMPOK VIII
1.    Julio A. Benu
2.    Dyo Pello
3.    Marisa Ndolu
4.    Vesthi Koroh
5.    Ferdycardo K.Sigi

·      TEKNOLOGI RADIO (AUDIO)
·      TEKNOLOGI TELEVISI (AUDIO VISUAL)



12
KELOMPOK IX
1.    Gldwin Daud
2.    Anthoni mete
3.    Merlin Manu
4.    Delly R. Thunay
5.    Kaliktus Taus

·         HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM/DAN /DENGAN PERIKLANAN - CONTOH
·         HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM/DAN/ DENGAN  PROMOSI, MEDIA TEKNOLOGI UNTUK PROMOSI – CONTOH



13
KELOMPOK X
1.     Simon Kiwang
2.     Marce Ndiy
3.     Putri J. Letik
4.     Benyamin H. Isliko

·         HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM/DAN /DENGAN – PUBLISITAS CONTOH
·         HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM/DAN /DENGAN PUBLIC RELATION/HUMAS– CONTOH



14
KELOMPOK XI
1.    Zandy Asikin
2.    Yeni Dupe
3.    Ovan Sir
4.    Putra  Bartels

·         HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM/DAN /DENGAN– PAMERAN - CONTOH
·         HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM/DAN /DENGAN PROPAGANDA – CONTOH



15
KELOMPOK XII
1.    Johanis Fanggidae
2.    Auxiliadora Ferreira
3.    Angga Saputra
4.    Cornelia Mentari Kami

·         HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM/DAN /DENGAN KAMPANYE – CONTOH
·         TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN JURNALISTIK



16
KELOMPOK XIII
1.         Valentino Wattimena
2.         Fadila S. Ningsih
3.         Yanes R.E. Lusi
4.         Charles O. Seran

·         IMPLIKASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI NEGARA BERKEMBANG – IMPLIKASI SOSIAL BUDAYA – KONVEGERENSI TEKNOLOGI
·         DAMPAK TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN NILAI, ETIKA, GAYA, HIDUP, INSTITUSI DAN KELOMPOK



17

UJIAN AKHIR SEMESTER













Senin, 04 Juni 2012

Editing Video

Editing Video
Dalam proses produksi video keseluruhan yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu Pra Produksi,Produksi dan Paska Produksi, editing video termasuk ke tahap terakhir yaitu Paska Produksi yangmeliputi sejumlah tugas pemilihan, pemotongan, dan merangkai ulang footage (klip video) sepertiyang dijelaskan dalam bagian deskripsi kerja.Di bagian metode, dijelaskan tentang metode yang dipakai dalam editing video secara singkat,yaitu metode lama editing video secara linier dan cara yang umum digunakan pada era digital iniyang disebut sebagai “editing non-linier” atau “digital editing”. Penting untuk sedikit mengetahuimetode yang dulu biasa digunakan yang pengerjaannya lebih sulit daripada metode editing yanglazim digunakan sekarang.Kemudian di bagian setup, akan dijelaskan tentang persiapan sejumlah peralatan yangdiperlukan untuk bisa memulai kegiatan editing video. Setelah siap, hasil video shooting dari kasetvideo dapat ditransfer ke hard disk komputer melalui suatu proses yang disebut dengan capturevideo. Setelah itu, footage video yang kini telah berformat digital sebagai file komputer itu siap di-edituntuk mendapat hasil akhir yang diinginkan, yang siap di-output ke dalam sejumlah format alternatif.Penjelasan akan diberikan secara prinsip, tidak tergantung software apa yang akan Anda gunakanuntuk editing video. Meski demikian, Anda tetap perlu mengenali sendiri interface software editingvideo yang Anda gunakan untuk memeriksa bagaimana cara melaksanakan perintah-perintah di atastadi.Di bagian software akan diulas secara singkat tentang spesifikasi dan fitur-fitur dasar softwareediting video, sejumlah software yang tersedia di pasaran mulai dari yang murah, bahkan free,software yang banyak dipakai untuk produksi home video, hingga ke software yang banyak dipakaioleh para profesional editing video. Disertai sejumlah pertimbangan yang dapat dipakai untukmenentukan software mana yang sesuai untuk kebutuhan khusus proyek editing video Anda.Di bagian istilah, Anda akan menemukan sejumlah istilah dasar yang penting untuk dipahamikarena kelak akan sering Anda jumpai dalam dunia editing video.
Deskripsi Kerja Editing Video
Editing video ialah kegiatan memilih, menyusun ulang, dan memanipulasi klip video untukmembuat rangkaian video yang memenuhi tujuan pembuatannya, misalnya untuk menceritakansesuatu atau menyampaikan pesan (catatan : bahkan sebuah video dokumentasi keluarga atau videokarya seni abstrak sebenarnya dapat dianggap memiliki pesan untuk disampaikan kepada pemirsa).Idealnya kegiatan editing video ini dilakukan dengan mengacu kepada dokumen tertentu berupanaskah skenario.
Secara teknis, selengkap kegiatan editing video ini mencakup sejumlah tugas :
1)Menambah, memotong, menyusun ulang klip video/audio;
2)Memberi filter , efek dan manipulasi grafis lain untuk meningkatkan tampilan
3)Memberi transisi antar klip-klip video;
4)Olah suara, baik suara asli hasil video shooting maupun suara-suara tambahan termasuk soundeffect yang ditambahkan kemudian;
5)Koreksi warna
6)Membuat titel : , yaitu informasi teks tentang materi video tersebut.Pada dasarnya, intensitas tertinggi kegiatan editing video terletak pada usaha untuk menghapusgambar-gambar yang tidak dikehendaki, memilih gambar yang paling baik, menyusun ulang gambar,dan menambahkan gaya unik tertentu.

Menghapus footage yang tidak dikehendaki
Ini mungkin pekerjaan yang paling mudah tapi juga paling banyak dikerjakan selama editingvideo. Tergantung seberapa bagusnya hasil shooting video (baca : seberapa andalnya kameramenyang melakukan tugas shooting video), Anda mungkin perlu menghapus bagian video yang terlalugelap, terlalu terang, blur (tidak fokus), terlalu goyang, atau gambarnya tidak mendukung konsepcerita/ konsep produk yang telah dirumuskan sebelumnya.

Memilih gambar yang paling baik
Gambar yang baik ialah gambar yang “kuat” yang mampu menyampaikan pesan komunikasisecara singkat tapi efektif. Seorang kameramen biasanya mengambil beberapa kali “take shooting”pada obyek atau adegan yang sama, seringkali dengan sejumlah variasi angle untuk memenuhiharapan tertentu termasuk aspek artistiknya. Dengan sejumlah stok gambar video yang ada, setelahAnda melakukan penghapusan gambar-gambar yang jelek seperti dijelaskan di atas, amat mungkinAnda masih akan memiliki sejumlah alternatif gambar yang harus Anda pilih salahsatunya yangterbaik, karena tidak baik jika Anda tampilkan semua gambar yang memiliki makna gambar yangsama ini sebab pemirsa akan mudah menjadi jenuh. Sebagai alternatif, bisa saja Andamenggabungkan sejumlah footage ini untuk mensimulasikan pemakaian multi-kamera, seolah-olahpada suatu adegan tertentu terdapat sejumlah kamera yang mengambil gambar dengan angle yangberbeda-beda. Ini merupakan tugas editing yang cukup sulit dilakukan namun akan memberi hasilyang lebih memuaskan bagi pemirsa.

Menyusun ulang klip untuk menjalin alur cerita/informasi
Kecuali Anda memproduksi sembarang video eksperimental, kebanyakan video dibuat untuktujuan khusus misalnya untuk menceritakan sesuatu atau menyajikan informasi yang bermanfaat.Maka kegiatan editing video ialah tahapan kerja yang amat penting untuk mengupayakan agar klip-klip video ini terangkai dengan baik sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yangdiharapkan.

Membuat gaya atau nuansa khusus
Pernahkah Anda menyaksikan film horor yang menggunakan musik dangdut sebagai ilustrasimusik? Tentu saja tidak, karena nuansa horornya tidak akan tercapai malah akan jadi hancur.
Demikianlah, unsur audio amat membantu penciptaan gaya atau nuansa khusus pada produk video.Tapi bukan hanya suara, melainkan banyak aspek yang dapat digali untuk menciptakan nuansakhusus ini, termasuk gaya pemotongan klip, warna dan kecerahan gambar, kecepatan perpindahanadegan, jenis huruf yang digunakan pada titeling, ilustrasi musik, ilustrasi gambar pendukung(termasuk animasi dan visual efek). Kesemuanya ini dapat mempengaruhi reaksi pemirsa terhadapproduk akhir video yang Anda hasilkan.

Editing Linier & Digital Editing 
1)Linier editing
Sebelum terciptanya peningkatan kinerja mikroprosesor pada kurun tahun 1990-an yangmenjadikan kegiatan editing video dapat dilakukan di personal komputer, metode linier editingialah metode yang lazim digunakan. Dalam cara ini, kita melakukan peng-editan dengan caramerekam bagian gambar dari satu kaset master (hasil video shooting) ke suatu kaset kosong,dimana kita hanya akan merekam bagian yang kita inginkan dan tidak merekam bagian yangtidak kita inginkan. Maka demikianlah, gambar-gambar yang semula ada di kaset master shooting kini terekam pula di kaset baru dengan pemotongan gambar dan urutan yang baru.Untuk melakukan prosedur di atas kita memerlukan dua buah player video yang terhubungsatu sama lain, satu player bertindak sebagai video sumber dan player lainnya bertindak sebagaiperekam video. Langkahnya sederhana : simpan kaset master shooting di video player sumber,dan simpan kaset video kosong di player untuk merekam; lalu play video pada video sumber,amati gambarnya, dan tekan tombol “record” pada player rekam hanya jika kita melihat gambar yang kita kehendaki, demikian bisa terus berlanjut hingga muncul gambar yang tidak dikehendakilalu kita tekan kembali tombol record untuk menghentikan proses perekaman.Metode di atas disebut sebagai “editing linier” karena harus dikerjakan secara linier (searah),mulai dari hasil shooting pertama hingga hasil shooting terakhir. Karena gambar langsung ter-rekam pada kaset kosong pada lokasi tertentu, maka editor video tak memiliki banyakkeleluasaan untuk merubah urutan gambar, apalagi berbuat salah atau berubah pikirankemudian. Jika demikian halnya, maka ia harus memakai kaset kosong baru dan memulai lagidari awal. Kesulitan seperti ini takkan kita temui pada metode digital editing seperti yang akandijelaskan berikut ini.

2)Editing Non-Linier atau Digital Editing
Pada metode ini, gambar video dari kaset video lebih dulu di-transfer ke dalam format digitalberupa file komputer dan disimpan di hard disk komputer melalui proses video capture. Saat kitatelah punya stok file video di komputer ini, maka footages ini siap di-edit menggunakan softwareediting video khusus untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam metode digital editing ini, klipvideo ditampilkan dalam “garis waktu” di layar komputer sebagai bar (batang memanjang) yangberisi sejumlah informasi seperti cuplikan gambar, sound, durasi klip dan segenap informasi lain.Sebuah garis vertikal berperan sebagai indikator waktu yang dapat bergerak maju mundur (kekanan atau ke kiri) sepanjang garis waktu tersebut, memberi kita kebebasan untuk menentukanbagian video mana yang ingin dikerjakan. Inilah sebabnya metode ini disebut sebagai “non- linier”, karena kita tidak melakukannya secara searah. Ketika proses editing video ini selesai,maka rangkaian video hasil edit ini dapat direkam kembali ke kaset video atau cd/dvd, biasanyasetelah editor melakukan banyak cek serta perbaikan.

3)Setup Peralatan untuk Editing Video
Sejumlah peralatan berikut ini harus dipersiapkan untuk membuat sistem editing video :Perangkat sumber video sebagai player kaset video, ini dapat berupa VCR, camcorder, atauplayer khusus yang dirancang khusus untuk kebutuhan tersebut.Satu unit komputer dengan spek tertentu tergantung software yang digunakan untuk editingvideo. Software yang sederhana memerlukan komputer dengan spesifikasi yang relatif minimal,sementara software editing video profesional mempersyaratkan komputer berkinerja tinggi agar software tersebut dapat berjalan dengan baik. Secara umum memang kita dapat mengharapkankelancaran program dan kecepatan proses editing seiring dengan makin tingginya spesifikasikomputer yang digunakan, terutama dalam komponen prosesor, besar memori RAM, dankapasitas hard disk.Peralatan capture video. Untuk dapat meng-capture video dari sumber analog (seperti kasetVHS dan Video8), kita memerlukan peralatan yang dapat mengkonversi kaset analog tersebut keformat digital. Ini dapat berupa peralatan tambahan khusus yang kemudian ditancapkan ke slotkhusus di motherboard komputer, disebut dengan video capture card. Pada masa tahun-tahunterakhir ini kaset analog sudah jarang dipakai dan berganti dengan kaset digital (Video8 digital,atau MiniDV), maka peralatan capture yang kita butuhkan ialah IEEE-1394 Card atau yang lebihdikenal dengan istilah firewire. Port USB yang sudah amat lazim tersedia pada komputer jugabisa digunakan tapi resolusi gambar yang dihasilkannya kurang cocok untuk proyek DV editingvideo yang lazim digunakan.Kabel dan jack penghubung yang menghubungkan player dan komputer (yang sudahdilengkapi dengan perangkat capture video). Untuk diingat bahwa untuk beberapa kasusmungkin terjadi bahwa jack-nya tidak cocok sehingga masih memerlukan konektor penyesuai(adapter), baik firewire adapter atau USB adapter. 

4)Software untuk meng-capture, meng-edit, dan menghasilkan output video.
Banyak jenis produk dan merk yang tersedia di pasaran baik software maupun hardware,yang dapat membuat kita bingung dalam menentukan pilihan produk mana yang akan dibeliuntuk dipakai. Saran sederhana : pertimbangkan sejumlah ulasan yang bisa Anda temukan disejumlah sumber (majalah komputer, suratkabar, situs internet), lalu temukan sumber penjualhardware yang bisa Anda percayai, lalu silakan bertanya dan berdiskusi dengannya tentangkebutuhan khusus Anda dalam soal editing video ini.
5)Menghubungkan Player Video dengan Komputer 
Dianggap Anda telah mempersiapkan semua peralatan seperti dijelaskan di atas. 
Kini Anda dapat menghubungkan player video dengan komputer. Ini dapat berarti salah satu dari sejumlahalternatif berikut ini :
a.Sebuah VCR (sebagai player kaset analog) dihubungkan ke komputer yangmemiliki port Audio Video yang bersesuaian.
b.Sebuah camcorder tipe analog (sebagai player) dihubungkan ke komputer serupa dengan kondisi di atas.
c.Sebuah VCR atau camcorder tipe digital (yang dengan demikian memiliki portfirewire atau USB) dihubungkan dengan komputer yang juga memiliki port firewire/USB. Hidupkan kedua peralatan yang terhubung tersebut, yaitu player video dan unit komputer.Jika koneksi player dengan komputer ini berjalan baik, komputer biasanya akan melakukandeteksi otomatis disertai pemunculan suara lembut (ding). Tergantung sistem operasi yangdigunakan, kita juga dapat mengharapkan tampilnya pop-up berupa pilihan menu untuk tindakanselanjutnya, salahsatunya ialah tawaran untuk meng-capture lalu meng-edit video menggunakansoftware tertentu yang sudah ter-install di sistem komputer kita.

6)Capture Video
Setelah sistem editing dipersiapkan dengan benar dan telah terjadi koneksi, kita bisamemulai proses transfer dari player video ke hard disk komputer. Prosesnya berlangsung seperti berikut ini : Dalam keadaan sudah terhubung dan mungkin telah terjadi deteksi otomatis yangmenampilkan tawaran meng-capture dan meng-edit video menggunakan software tertentu, maka jalankan software tersebut. Bagaimana cara kerja tiap software bisa jadi amat khas tergantung software tersebut, tapisecara umum kita dapat mencari menu capture pada software tersebut yang akan mengantar kitapada suatu window khusus untuk proses capture ini. 

Untuk memberikan ilustrasi lebih jelas,berikut ini akan ditampilkan contoh proses capture menggunakan software Adobe Premiere Pro.Pada Premire Pro, kita pilih menu File > Capture (F5) sehingga tampil capture window,Tekan tombol Play pada player video (atau bisa juga dengan menu yang ada pada capturewindow). Jika segalanya memang telah berjalan sebagaimana mestinya, kita bisa mengharapkangambar video dari player video tampil pada capture window ini.Tekan tombol Record pada capture window untuk memulai proses transfer. Proses ini akanterus berlangsung hingga kita tekan lagi tombol yang sama untuk menghentikan proses. Padakebanyakan kasus, tidak semua bagian gambar di kaset video ingin kita capture untuk suatuproyek editing tertentu. Namun lebih baik kita merekam secara berlebih lalu mengeditnyakemudian, daripada kita harus mengulang proses capture karena ternyata masih ada gambar yang diperlukan yang masih ada di kaset dan belum di-transfer.Ketika kita sudah selesai meng-capture semua footage yang dibutuhkan, lalu kita save file-file ini ke hard disk komputer, untuk selanjutnya siap di-edi.Berikut ini beberapa kendala yang sering ditemui pada proses editing video :

a.Disk Full
File video berukuran amat besar apalagi dalam format tanpa kompresi (uncompressed).Proses editing video umumnya menggunakan setting proyek Digital Video (DV) Editingmenggunakan format kompresi standar Digital Video, dengan ukuran kira-kira 13.5 GB untukfile video berdurasi 1 jam. Maka sebelum memulai proses capture memang harus dipastikandulu bahwa hard-disk pada komputer kita memiliki kapasitas yang memadai untukmenampung file hasil capture tersebut. Proses capture dapat terhenti dan memunculkanpesan “Disk Full” jika kapasitas ini tidak memadai.

b.Drop Frame
Setting proyek editing yang biasa kita gunakan ialah PAL Video dimana satu detik videoterdiri dari 25 gambar/frame, atau biasa ditulis dengan 25 fps (frame per second). Jika terjadikasus Drop Frame, ada frame dari kaset video yang gagal di-capture, menyebabkan klipvideo menjadi “patah”. Semakin tinggi nilai Drop Frame, artinya semakin banyak frame yanggagal di-capture, makin “patah-patah” pula gambar video yang dihasilkan. Maka nilai idealDrop Frame selama proses capture ini ialah 0 (nol). Drop Frame berpotensi terjadi jika hard-disk yang menjadi tempat tujuan penyimpanan hasil transfer dalam keadaan ter-fragmen,yang biasa terjadi jika kita sering mengisi dan menghapus file berukuran besar pada harddisk dan dalam jangka waktu lama tidak dilakukan fungsi Defragmentasi. Maka memangsebaiknya sebelum proses capture dilakukan, kita melakukan cek dulu terhadap hard diskyang akan digunakan untuk menampung hasil capture, apakah hard disk tersebut memilikikapasitas yang memadai sesuai dengan jumlah/durasi kaset yang akan di-transfer, danapakah hard-disk itu dalam keadaan defragmentasi.

c.Device offline (not recognized)
Meskipun player video dan komputer secara fisik telah terhubung, namun mungkinkoneksi yang diharapkan tidak terjadi. Berikut ini sejumlah kemungkinan penyebabnya : 1) alat-alat yang terhubung belum dalam kondisi power ON, maka pastikan player video dan komputer dalam keadaan ON; 2) video capture card (atau firewire card) tidak terpasangdengan baik pada slot di motherboard komputer, maka matikan dulu komputer dan pastikancard tersebut tertancap dalam kondisi yang baik/kokoh; 3) Colokan kurang stabil. Baikcolokan ke player video, maupun colokan ke komputer, seringkali longgar, cobalah untukmemantapkan colokan ini, dengan harapan ketika koneksi terjadi akan terdengar bunyi “ding”sebagai deteksi otomatis oleh komputer; 4) kabel koneksi gagal berfungsi. Cukup seringditemui kabel firewire yang rusak sehingga gagal berfungsi dan harus diganti dengan kabelfirewire yang baru.

d.Editing Video
Capture video ialah salah satu cara untuk mengumpulkan bahan-bahan dalam suatuproyek editing video. Kita mungkin perlu material lain seperti klip video lain (yang sudahdalam bentuk file video di hard disk komputer), file sound untuk ilustrasi musik, elemen grafis,klip animasi, dan lain-lain. Adalah kebiasaan yang baik untuk mengawali suatu proyek editingvideo dengan persiapan manajemen file. Di komputer kita, misalnya di partisi D, kita membuat folder baru (misalnya dengan nama “Proyek Wedding Video Romi dan Juli”) laludidalamnya kita membuat sejumlah subfolder lagi untuk menyimpan sejumlah file, baik untukinput proses editing maupun untuk outputnya kelak. Beberapa folder yang penting misalnya“file capture”, “images”, “animasi”, “sound”, “supporting files”, “render”, yang berfungsimenyimpan file-file sesuai yang tergambar dari namanya masing-masing.Kita mungkin punya sejumlah bahan foto hasil jepretan kamera digital, maka tinggalhubungkan kamera tersebut ke komputer dengan kabel transfer yang ada lalu meng-kopi foto-foto tersebut ke subfolder images. Kita mungkin punya sejumlah barang cetakan yang memilikimotif desain yang menarik, maka kita perlu men-scanning lebih dulu obyek tersebut lalu di-savedi subfolder yang sama. Kita mungkin punya banyak gambar ilustrasi, klip art, klip animasi, sounddan materi pendukung lain yang sudah ada di hard-disk tapi di folder lain, maka inilah saatnyauntuk mengumpulkannya di dalam folder khusus proyek editing kita. Setelah kita cukup yakintelah mengumpulkan material yang diperlukan untuk proyek editing, maka kita bisa mulai prosesediting video.

Catatan :
Pada sejumlah software editing video seperti halnya Adobe Premiere Pro, langkah awalediting ialah mendefinisikan setting project lalu memberi nama project tersebut. Langkah ini tidakbisa dilewati dan secara teknis memang diperlukan mengingat banyaknya pilihan format videobaik input maupun output. Dengan adanya setting project ini, sistem editing video akanmenjalankan prosedur internal khusus yang optimal bagi masing-masing setting project yangdipilih.Baik menggunakan software editing video yang sederhana seperti Windows Movie Maker maupun software yang lebih canggih, kita dapat menemukan adanya 3 area di ruang kerjaediting video kita, yaitu
project window, monitor window dan timeline. 

1.Project Window
  Terletak di kiri atas gambar di atas, window ini berisi semua elemen yang   digunakandalam proyek editing (klip video, sound, grafis, dll)
2.Monitor Window
  Di bagian kanan atar, monitor ini akan menampilkan hasil video yang sedang di-edit.Di wilayah ini dapat diset menjadi tampilan 2 monitor, dimana monitor yang satu dipakaiuntuk menampilkan klip video asli (source), dan yang satunya lagi klip video yang telahdi-edit.
3.Timeline
  Sepanjang bagian bawah, ialah timeline yang terletak mendatar horisontal. Timelineini menjelaskan alur video sejak awal. Di sinilah kita mensisipkan klip video dan elemenlain dan kemudian menyusunnya sesuai keinginan. Saat kita akan meng-ekspor videountuk mendapat hasil akhir, video akan menampilkan apa yang ada di timeline ini sejak awal hingga akhir (yaitu dari kiri ke kanan) dan menampilkan semua apa yang ada ditimeline ini.
Catatan :
Interface software editing video yang lain akan berbeda dengan contoh gambar diatas. Anda perlu mempelajari dengan seksama interface software editing video yangAnda gunakan untuk dapat menemukan fungsi-fungsi yang serupa dengan yang telahdijelaskan di atas.Secara umum, berikut ini ialah langkap tahap demi tahap dalam proses editing video :
1.Tempatkan klip-klip video (dan elemen lain) di timeline dengan cara drag & drop file dariproject window
2.Hapus bagian-bagian video yang tidak diinginkan dengan cara trim/cut, menggunakanrazor tool atau alat sejenisnya di software editing video Anda.
3.Pilihlah footage yang paling baik untuk tiap adegan. Untuk keperluan ini kita cuma perluSelection Tool untuk memilih klip lalu menghapusnya (cuma dengan tekan key Deletepada keyboard), dan menyusun ulang lokasi klip juga dengan SelectionTool.
4.Menyusun ulang klip-klip video dalam upaya membuat cerita yang menarik ataumenyampaikan informasi secara sistematis.5.Tambahkan suara narasi, sound effect dan musik ilustrasi jika sekiranya perlu; waspadaagar konsisten dalam gaya atau nuansa yang hendak ditampilkan.6.Tambahkan efek video, animasi dan materi grafis lain sekiranya perlu; ingatlah bahwaelemen-elemen ini dimaksudkan untuk memperkuat pesan komunikasi dari gambar video, bukan justru malah akan merusaknya.
7.Tambahkan titel jika perlu, entah untuk opening, closing, keterangan para penampil, dsb.Anda mungkin perlu mempelajari konsep tipografi agar dapat membuat titel dengan baik.
8.Tambahkan transisi antar klip. Banyak editor pemula membuat kesalahan denganmenggunakan banyak ragam transisi sekaligus dalam proyek yang sama. Nyataya,transisi sederhana seperti Cross Dissolve sudah memadai untuk kebanyakan klip.Bahkan di produk video tertentu yang memiliki ritme yang cepat, cut to cut scene (yaituperpindahan klip video secara langsung tanpa pemakaian transisi) ialah cara paling lazimdigunakan oleh praktisi profesional.9.Koreksi warna, untuk menjamin bahwa unsur warna tampil secara konsisten dikeseluruhan video. Unsur warna ini misalnya nuansa, kecerahan, level dan kontras.10.Cek keseluruhan rangkaian video dan adakan penyesuaian/perbaikan yang dianggapperlu.

7)Output Video
Ketika kita telah menyelesaikan pekerjaan editing video dan sudah yakin bahwa semuanyatelah dikerjakan dengan baik, maka selanjutnya kita siap melakukan proses output video melaluisuatu proses yang disebut dengan rendering. Banyak pilihan format output video yang kita miliki,dan pilihan kita tergantung pada media penyimpanan (atau distribusi) yang semula kitarencanakan yang sudah harus ditentukan ketika kita memulai suatu proyek editing video. Dibawah ini ialah setting project yang paling lazim digunakan, dengan mentargetkan vcd/dvdsebagai media penyimpanan dan distribusi :Project Setting : Editing Mode DV PAL Standard 48kHz, timebase 25 fps, ukuran frame 720h576v, pixel aspect ratio : 1.067, audio sample rate : 48.000 HzDengan project setting di atas, input video kita baik dari hasil impor maupun capture haruslahdalam format yang sama, demikian pula kelak kita bisa ekspor ke dalam format itu pula.Sebaliknya, jika terdapat inkonsistensi antara project setting, file input dan target file output,maka kita akan menemukan kesulitan selama proses kerja maupun saat output, misalnyakecepatan proses yang rendah atau bahkan kegagalan output.Setelah kita berhasil melakukan output dan mendapatkan file video final, maka langkahberikutnya ialah proses encoding, yaitu semacam proses format ulang atau konversi dari satuformat ke format lainnya. Jika kita berencana untuk membuat VCD maka kita perlu melakukanproses MPEG1 VCD Encoding. Serupa dengan itu, kita perlu melakukan proses MPEG2 DVDEncoding untuk keperluan produksi DVD, dan MPEG4 Encoding untuk keperluan distribusi filelewat internet. Jika kita berencana untuk menyimpan file video final ini dalam lokal komputer kitasendiri, maka kita perlu melakukan AVI encoding dengan program compressor tertentu, atausebagai alternatif ialah mengkonversinya ke dalam format Windows Media Video (ekstensionwmv). Dalam format ini kita akan mendapatkan file video dalam ukuran yang lebih kecil tapidengan kualitas gambar yang optimal.Pilihan lain yang lazim ialah merekam kembali video hasil editing ke kaset video. Persiapanuntuk prosedur ini serupa dengan proses capture video yaitu menghubungkan player video kekomputer. Kali ini komputer bertindak sebagai sumber video dan perangkat lainnya sebagai alatperekam ke kaset. Kita lalu mengaktifkan perintah “Export to Tape” (semoga menu ini tersediapada software editing video yang Anda gunakan), maka setelah proses perekaman yang berjalansecara realtime yaitu sambil berjalannya video tersebut, kita akan dapatkan hasil akhir dalambentuk kaset video, bukan file video di hard disk komputer.Pilihan Anda dalam meng-ekspor video tergantung dari banyak aspek seperti kepentinganproyek, media penyimpanan akhir atau media distribusi yang akan digunakan. Praktek yanglazim ialah mengekspornya ke format DV AVI PAL, lalu encoding dan proses selanjutnya hinggamendapatkan video DVD. Selanjutnya, kita melakukan ekspor ke kaset video sebagai back-upmaster proyek editing kita.

8)Software Editing Video
Software editing video yang tersedia di pasaran amat banyak jumlahnya, mulai dari yanggratis dengan kemampuan terbatas (seperti Movie Maker yang merupakan aplikasi standar pelengkap Windows) hingga yang berharga mahal tapi kaya fitur. Sejumlah peralatan videocapture atau kamera video menyertakan bonus software editing tersendiri, kadang berupa suatuversi yang memiliki fitur terbatas dibandingkan paket profesionalnya.Untuk memutuskan software mana yang akan digunakan, sejumlah hal berikut ini perlumenjadi bahan pertimbangan :
a.Untuk tahap awal,ada baiknya Anda menggunakan software murah (ataubahkan free). Software ini pasti memiliki fitur yang amat terbatas, namun pada saat yangsama dapat mendorong Anda agar berkonsentrasi untuk melakukan 3 jenis pekerjaanutama pada editing, yaitu memotong, memilih, dan merangkai ulang gambar.
 b.Budgeting , Apakah kegiatan produksi video Anda hanya hobi sewaktu-waktu? atauhobi yang intensif? atau bagian dari pekerjaan? atau pekerjaan utama? atau rencanausaha jangka panjang? Ini akan berpengaruh terhadap kebijakan bujeting.
c.Kompatibilitas terhadap peralatan kamera
, komputer dan perangkat lain yangdigunakan, termasuk sistem operasi dan program-program yang telah Anda miliki(catatan : Adobe Premiere Pro banyak digunakan karena kompatibilitas-nya yang tinggidengan Adobe Photoshop sebagai program image editing terpopuler).
d.Fitur yang dimiliki.
Termasuk kemampuannya dalam impor dan ekspor berbagaiformat image/video/audio yang ada.Kebanyakan software editing memiliki sejumlah fungsi dasar berikut ini :
a.Capture, merekam footage dari kaset video ke computer 
 b.Edit, melakukan pengeditan yang fungsi paling dasarnya ialah selection(pemilihan klip) dan cut (pemotongan).
c.Output
, meng-ekspor hasil edit dari komputer ke format dan media lain.Selain Windows Movie Maker yang sudah tersedia dalam sistem operasi Windows, softwarelain yang tergolong sederhana ialah Pinnacle Studio dan Ulead Video Studio yang banyakdipakai untuk keperluan produksi video rumahan. Sedangkan software berikut ini banyak dipakaioleh para profesional : Avid Pro, Adobe Premiere Pro, Edius, Vegas, Final Cut Pro, Power Director.