Editing Video
Dalam proses produksi video keseluruhan yang
terbagi menjadi 3 tahap yaitu Pra Produksi,Produksi dan Paska Produksi, editing
video termasuk ke tahap terakhir yaitu Paska Produksi yangmeliputi sejumlah
tugas pemilihan, pemotongan, dan merangkai ulang footage (klip video)
sepertiyang dijelaskan dalam bagian deskripsi kerja.Di bagian metode,
dijelaskan tentang metode yang dipakai dalam editing video secara singkat,yaitu
metode lama editing video secara linier dan cara yang umum digunakan pada era
digital iniyang disebut sebagai “editing non-linier” atau “digital editing”.
Penting untuk sedikit mengetahuimetode yang dulu biasa digunakan yang pengerjaannya
lebih sulit daripada metode editing yanglazim digunakan sekarang.Kemudian di
bagian setup, akan dijelaskan tentang persiapan sejumlah peralatan
yangdiperlukan untuk bisa
memulai kegiatan editing video. Setelah siap, hasil video shooting dari kasetvideo dapat ditransfer ke hard disk komputer
melalui suatu proses yang disebut dengan
capturevideo. Setelah itu, footage video yang kini telah berformat digital
sebagai file komputer itu siap di-edituntuk mendapat hasil akhir yang
diinginkan, yang siap di-output ke dalam sejumlah format alternatif.Penjelasan
akan diberikan secara prinsip, tidak tergantung software apa yang akan Anda
gunakanuntuk editing video. Meski demikian, Anda tetap perlu mengenali sendiri
interface software editingvideo yang Anda gunakan untuk memeriksa bagaimana
cara melaksanakan perintah-perintah di atastadi.Di bagian software akan diulas
secara singkat tentang spesifikasi dan fitur-fitur dasar softwareediting video,
sejumlah software yang tersedia di pasaran mulai dari yang murah, bahkan
free,software yang banyak dipakai untuk produksi home video, hingga ke software yang banyak dipakaioleh para profesional editing video. Disertai
sejumlah pertimbangan yang dapat dipakai untukmenentukan software mana
yang sesuai untuk kebutuhan khusus proyek editing video Anda.Di bagian istilah,
Anda akan menemukan sejumlah istilah dasar yang penting untuk dipahamikarena
kelak akan sering Anda jumpai dalam dunia editing video.
Deskripsi Kerja Editing Video
Editing video
ialah kegiatan memilih, menyusun ulang, dan memanipulasi klip video
untukmembuat rangkaian video yang memenuhi tujuan pembuatannya, misalnya untuk
menceritakansesuatu atau menyampaikan pesan (catatan : bahkan sebuah video dokumentasi keluarga
atau videokarya seni abstrak sebenarnya dapat dianggap memiliki pesan untuk disampaikan kepada
pemirsa).Idealnya kegiatan editing video ini dilakukan dengan mengacu kepada
dokumen tertentu berupanaskah skenario.
Secara teknis,
selengkap kegiatan editing video ini mencakup sejumlah tugas :
1)Menambah,
memotong, menyusun ulang klip video/audio;
2)Memberi filter , efek dan manipulasi grafis lain untuk
meningkatkan tampilan
3)Memberi transisi antar klip-klip
video;
4)Olah suara, baik suara asli hasil
video shooting maupun suara-suara tambahan termasuk soundeffect yang ditambahkan kemudian;
5)Koreksi warna
6)Membuat titel : , yaitu informasi
teks tentang materi video tersebut.Pada dasarnya, intensitas tertinggi kegiatan
editing video terletak pada usaha untuk menghapusgambar-gambar yang tidak
dikehendaki, memilih gambar yang paling baik, menyusun ulang gambar,dan menambahkan gaya unik tertentu.
Menghapus footage yang tidak dikehendaki
Ini mungkin
pekerjaan yang paling mudah tapi juga paling banyak dikerjakan selama editingvideo. Tergantung seberapa bagusnya
hasil shooting video (baca : seberapa andalnya kameramenyang melakukan tugas
shooting video), Anda mungkin perlu menghapus bagian video yang terlalugelap,
terlalu terang, blur (tidak fokus), terlalu goyang, atau gambarnya tidak
mendukung konsepcerita/ konsep produk yang telah dirumuskan sebelumnya.
Memilih gambar
yang paling baik
Gambar yang baik ialah gambar yang “kuat” yang mampu menyampaikan pesan
komunikasisecara singkat
tapi efektif. Seorang kameramen biasanya mengambil beberapa kali “take shooting”pada obyek atau adegan yang sama, seringkali
dengan sejumlah variasi angle untuk memenuhiharapan tertentu termasuk
aspek artistiknya. Dengan sejumlah stok gambar video yang
ada, setelahAnda melakukan penghapusan gambar-gambar yang jelek seperti
dijelaskan di atas, amat mungkinAnda masih akan memiliki sejumlah alternatif
gambar yang harus Anda pilih salahsatunya yangterbaik, karena tidak baik jika
Anda tampilkan semua gambar yang memiliki makna gambar yangsama ini sebab
pemirsa akan mudah menjadi jenuh. Sebagai alternatif, bisa saja
Andamenggabungkan sejumlah footage ini untuk mensimulasikan pemakaian multi-kamera,
seolah-olahpada suatu adegan tertentu terdapat sejumlah kamera yang mengambil
gambar dengan angle yangberbeda-beda. Ini merupakan tugas editing yang cukup
sulit dilakukan namun akan memberi hasilyang lebih memuaskan bagi pemirsa.
Menyusun ulang
klip untuk menjalin alur cerita/informasi
Kecuali Anda
memproduksi sembarang video eksperimental, kebanyakan video dibuat untuktujuan khusus misalnya untuk menceritakan sesuatu atau menyajikan
informasi yang bermanfaat.Maka kegiatan editing video ialah tahapan kerja yang
amat penting untuk mengupayakan agar klip-klip video ini terangkai dengan baik
sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yangdiharapkan.
Membuat gaya
atau nuansa khusus
Pernahkah Anda
menyaksikan film horor yang menggunakan musik dangdut sebagai ilustrasimusik? Tentu saja tidak, karena nuansa horornya
tidak akan tercapai malah akan jadi hancur.
Demikianlah, unsur audio amat membantu
penciptaan gaya atau nuansa khusus pada produk video.Tapi bukan hanya suara, melainkan banyak aspek yang dapat digali untuk
menciptakan nuansakhusus ini, termasuk gaya pemotongan klip, warna dan
kecerahan gambar, kecepatan perpindahanadegan,
jenis huruf yang digunakan pada titeling, ilustrasi musik, ilustrasi gambar
pendukung(termasuk animasi dan visual efek). Kesemuanya ini dapat
mempengaruhi reaksi pemirsa terhadapproduk
akhir video yang Anda hasilkan.
Editing Linier & Digital Editing
1)Linier editing
Sebelum
terciptanya peningkatan kinerja mikroprosesor pada kurun tahun 1990-an yangmenjadikan kegiatan editing video dapat
dilakukan di personal komputer, metode linier editingialah metode yang lazim
digunakan. Dalam cara ini, kita melakukan peng-editan dengan caramerekam bagian
gambar dari satu kaset master (hasil video shooting) ke suatu kaset kosong,dimana kita hanya akan merekam bagian yang kita
inginkan dan tidak merekam bagian yangtidak
kita inginkan. Maka demikianlah, gambar-gambar yang semula ada di kaset
master shooting kini terekam
pula di kaset baru dengan pemotongan gambar dan urutan yang baru.Untuk
melakukan prosedur di atas kita memerlukan dua buah player video yang
terhubungsatu sama lain, satu player bertindak sebagai video sumber dan player
lainnya bertindak sebagaiperekam video. Langkahnya sederhana : simpan kaset
master shooting di video player sumber,dan simpan kaset video kosong di player
untuk merekam; lalu play video pada video sumber,amati gambarnya, dan tekan
tombol “record” pada player rekam hanya jika kita melihat gambar yang kita kehendaki, demikian bisa terus
berlanjut hingga muncul gambar yang tidak dikehendakilalu kita tekan kembali
tombol record untuk menghentikan proses perekaman.Metode di atas disebut
sebagai “editing linier” karena harus dikerjakan secara linier (searah),mulai
dari hasil shooting pertama hingga hasil shooting terakhir. Karena gambar
langsung ter-rekam pada kaset kosong pada
lokasi tertentu, maka editor video tak memiliki banyakkeleluasaan untuk merubah
urutan gambar, apalagi berbuat salah atau berubah pikirankemudian. Jika
demikian halnya, maka ia harus memakai kaset kosong baru dan memulai lagidari
awal. Kesulitan seperti ini takkan kita temui pada metode digital editing
seperti yang akandijelaskan berikut ini.
2)Editing
Non-Linier atau Digital Editing
Pada metode ini, gambar video dari
kaset video lebih dulu di-transfer ke dalam format digitalberupa file komputer
dan disimpan di hard disk komputer melalui proses video capture. Saat kitatelah
punya stok file video di komputer ini, maka footages ini siap di-edit
menggunakan softwareediting video khusus untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam metode digital editing ini, klipvideo ditampilkan dalam “garis waktu” di
layar komputer sebagai bar (batang memanjang) yangberisi sejumlah informasi
seperti cuplikan gambar, sound, durasi klip dan segenap informasi lain.Sebuah
garis vertikal berperan sebagai indikator waktu yang dapat bergerak maju mundur
(kekanan atau ke kiri) sepanjang garis waktu tersebut, memberi kita kebebasan
untuk menentukanbagian video mana yang ingin
dikerjakan. Inilah sebabnya metode ini disebut sebagai “non- linier”, karena kita tidak melakukannya
secara searah. Ketika proses editing video ini selesai,maka rangkaian video
hasil edit ini dapat direkam kembali ke kaset video atau cd/dvd,
biasanyasetelah editor melakukan banyak cek serta perbaikan.
3)Setup Peralatan
untuk Editing Video
Sejumlah peralatan berikut ini harus dipersiapkan untuk membuat sistem
editing video :Perangkat sumber
video sebagai player kaset video, ini dapat berupa VCR, camcorder, atauplayer khusus yang dirancang khusus untuk
kebutuhan tersebut.Satu unit komputer dengan spek tertentu tergantung
software yang digunakan untuk editingvideo. Software yang sederhana memerlukan
komputer dengan spesifikasi yang relatif minimal,sementara software editing
video profesional mempersyaratkan komputer berkinerja tinggi agar software
tersebut dapat berjalan dengan baik. Secara umum memang kita dapat
mengharapkankelancaran program dan kecepatan proses editing seiring dengan
makin tingginya spesifikasikomputer yang
digunakan, terutama dalam komponen prosesor, besar memori RAM, dankapasitas
hard disk.Peralatan capture video. Untuk dapat meng-capture video dari sumber
analog (seperti kasetVHS dan Video8), kita memerlukan peralatan yang dapat
mengkonversi kaset analog tersebut keformat digital. Ini dapat berupa peralatan
tambahan khusus yang kemudian ditancapkan ke slotkhusus di motherboard
komputer, disebut dengan video capture card. Pada masa tahun-tahunterakhir ini
kaset analog sudah jarang dipakai dan berganti dengan kaset digital (Video8
digital,atau MiniDV), maka peralatan capture yang kita butuhkan ialah IEEE-1394
Card atau yang lebihdikenal dengan istilah firewire. Port USB yang sudah amat
lazim tersedia pada komputer jugabisa digunakan tapi resolusi gambar yang
dihasilkannya kurang cocok untuk proyek DV editingvideo yang lazim digunakan.Kabel
dan jack penghubung yang menghubungkan player dan komputer (yang
sudahdilengkapi dengan perangkat capture video). Untuk diingat bahwa untuk
beberapa kasusmungkin terjadi bahwa jack-nya tidak cocok sehingga masih
memerlukan konektor penyesuai(adapter), baik firewire adapter atau USB adapter.
4)Software untuk
meng-capture, meng-edit, dan menghasilkan output video.
Banyak jenis produk dan merk yang
tersedia di pasaran baik software maupun hardware,yang dapat membuat kita bingung dalam menentukan pilihan produk mana
yang akan dibeliuntuk dipakai. Saran sederhana : pertimbangkan sejumlah
ulasan yang bisa Anda temukan disejumlah sumber (majalah komputer, suratkabar,
situs internet), lalu temukan sumber penjualhardware
yang bisa Anda percayai, lalu silakan bertanya dan berdiskusi dengannya tentangkebutuhan khusus Anda dalam soal editing video
ini.
5)Menghubungkan
Player Video dengan Komputer
Dianggap Anda telah mempersiapkan semua
peralatan seperti dijelaskan di atas.
Kini Anda dapat menghubungkan player video
dengan komputer. Ini dapat berarti salah satu dari sejumlahalternatif berikut
ini :
a.Sebuah VCR (sebagai player kaset analog) dihubungkan ke
komputer yangmemiliki port Audio Video yang bersesuaian.
b.Sebuah camcorder tipe
analog (sebagai player) dihubungkan ke komputer serupa dengan kondisi di
atas.
c.Sebuah VCR atau camcorder tipe digital (yang dengan demikian memiliki
portfirewire atau USB)
dihubungkan dengan komputer yang juga memiliki port firewire/USB. Hidupkan kedua
peralatan yang terhubung tersebut, yaitu player video dan unit komputer.Jika koneksi player dengan komputer ini berjalan
baik, komputer biasanya akan melakukandeteksi otomatis disertai pemunculan
suara lembut (ding). Tergantung sistem operasi yangdigunakan, kita juga
dapat mengharapkan tampilnya pop-up berupa pilihan menu untuk
tindakanselanjutnya, salahsatunya ialah tawaran untuk meng-capture lalu
meng-edit video menggunakansoftware tertentu yang sudah ter-install di sistem
komputer kita.
6)Capture
Video
Setelah sistem editing dipersiapkan dengan
benar dan telah terjadi koneksi, kita bisamemulai proses transfer dari player
video ke hard disk komputer. Prosesnya berlangsung seperti berikut ini : Dalam
keadaan sudah terhubung dan mungkin telah terjadi deteksi otomatis yangmenampilkan tawaran meng-capture dan
meng-edit video menggunakan software tertentu, maka jalankan software tersebut. Bagaimana cara kerja tiap software bisa jadi amat khas
tergantung software tersebut, tapisecara umum kita dapat mencari menu capture
pada software tersebut yang akan mengantar kitapada suatu window khusus untuk
proses capture ini.
Untuk memberikan ilustrasi lebih jelas,berikut ini akan
ditampilkan contoh proses capture menggunakan software Adobe Premiere Pro.Pada
Premire Pro, kita pilih menu File > Capture (F5) sehingga tampil capture
window,Tekan tombol Play pada player video (atau bisa juga dengan menu yang ada
pada capturewindow). Jika segalanya memang telah berjalan sebagaimana mestinya,
kita bisa mengharapkangambar video dari player video tampil pada capture window
ini.Tekan tombol Record pada capture window untuk memulai proses transfer.
Proses ini akanterus berlangsung hingga kita tekan lagi tombol yang sama untuk
menghentikan proses. Padakebanyakan kasus, tidak semua bagian gambar di kaset
video ingin kita capture untuk suatuproyek editing tertentu. Namun lebih baik
kita merekam secara berlebih lalu mengeditnyakemudian, daripada kita harus
mengulang proses capture karena ternyata masih ada gambar yang diperlukan
yang masih ada di kaset dan belum di-transfer.Ketika kita sudah selesai
meng-capture semua footage yang dibutuhkan, lalu kita save file-file ini ke
hard disk komputer, untuk
selanjutnya siap di-edi.Berikut ini
beberapa kendala yang sering ditemui pada proses editing video :
a.Disk Full
File video berukuran amat besar apalagi
dalam format tanpa kompresi (uncompressed).Proses
editing video umumnya menggunakan setting proyek
Digital Video (DV) Editingmenggunakan format kompresi standar Digital Video,
dengan ukuran kira-kira 13.5 GB untukfile video berdurasi 1 jam. Maka sebelum
memulai proses capture memang harus dipastikandulu bahwa hard-disk pada
komputer kita memiliki kapasitas yang memadai untukmenampung file hasil capture
tersebut. Proses capture dapat terhenti dan memunculkanpesan “Disk Full” jika
kapasitas ini tidak memadai.
b.Drop Frame
Setting proyek editing yang biasa kita
gunakan ialah PAL Video dimana satu detik videoterdiri dari 25 gambar/frame,
atau biasa ditulis dengan 25 fps (frame per second). Jika terjadikasus Drop Frame, ada frame dari kaset video yang
gagal di-capture, menyebabkan klipvideo menjadi “patah”. Semakin tinggi
nilai Drop Frame, artinya semakin banyak frame yanggagal di-capture, makin
“patah-patah” pula gambar video yang dihasilkan. Maka nilai idealDrop Frame
selama proses capture ini ialah 0 (nol). Drop Frame berpotensi terjadi jika
hard-disk yang menjadi tempat tujuan penyimpanan hasil transfer dalam keadaan
ter-fragmen,yang biasa terjadi jika kita sering mengisi dan menghapus file
berukuran besar pada harddisk dan dalam
jangka waktu lama tidak dilakukan fungsi Defragmentasi. Maka memangsebaiknya
sebelum proses capture dilakukan, kita melakukan cek dulu terhadap
hard diskyang akan digunakan untuk menampung hasil capture, apakah hard disk
tersebut memilikikapasitas yang memadai sesuai dengan jumlah/durasi kaset yang
akan di-transfer, danapakah hard-disk itu dalam keadaan defragmentasi.
c.Device
offline (not recognized)
Meskipun player
video dan komputer secara fisik telah terhubung, namun mungkinkoneksi yang diharapkan tidak terjadi.
Berikut ini sejumlah kemungkinan penyebabnya : 1) alat-alat yang terhubung belum
dalam kondisi power ON, maka pastikan player video dan komputer dalam keadaan ON; 2) video capture card (atau firewire card)
tidak terpasangdengan baik pada slot di motherboard komputer, maka
matikan dulu komputer dan pastikancard tersebut
tertancap dalam kondisi yang baik/kokoh; 3) Colokan kurang stabil. Baikcolokan
ke player video, maupun colokan ke komputer, seringkali longgar, cobalah
untukmemantapkan colokan ini, dengan harapan ketika koneksi terjadi akan
terdengar bunyi “ding”sebagai deteksi
otomatis oleh komputer; 4) kabel koneksi gagal berfungsi. Cukup seringditemui
kabel firewire yang rusak sehingga gagal berfungsi dan harus diganti dengan
kabelfirewire yang baru.
d.Editing
Video
Capture video ialah salah satu cara untuk mengumpulkan bahan-bahan dalam
suatuproyek editing video. Kita mungkin perlu material lain seperti klip video
lain (yang sudahdalam bentuk file video di hard disk
komputer), file sound untuk ilustrasi musik, elemen grafis,klip animasi, dan lain-lain. Adalah kebiasaan
yang baik untuk mengawali suatu proyek editingvideo
dengan persiapan manajemen file. Di komputer kita, misalnya di partisi D, kita membuat folder baru (misalnya dengan
nama “Proyek Wedding Video Romi dan Juli”) laludidalamnya kita membuat sejumlah
subfolder lagi untuk menyimpan sejumlah file, baik untukinput proses editing
maupun untuk outputnya kelak. Beberapa folder yang penting misalnya“file capture”, “images”, “animasi”, “sound”,
“supporting files”, “render”, yang berfungsimenyimpan
file-file sesuai yang tergambar dari namanya masing-masing.Kita mungkin punya
sejumlah bahan foto hasil jepretan kamera digital, maka tinggalhubungkan kamera tersebut ke komputer
dengan kabel transfer yang ada lalu meng-kopi foto-foto tersebut ke subfolder
images. Kita mungkin punya sejumlah barang cetakan yang memilikimotif desain
yang menarik, maka kita perlu men-scanning lebih dulu obyek tersebut lalu
di-savedi subfolder yang sama. Kita mungkin punya banyak gambar ilustrasi, klip
art, klip animasi, sounddan materi pendukung lain yang sudah ada di hard-disk
tapi di folder lain, maka inilah saatnyauntuk
mengumpulkannya di dalam folder khusus proyek editing kita. Setelah kita cukup
yakintelah mengumpulkan material yang diperlukan untuk proyek editing,
maka kita bisa mulai prosesediting video.
Catatan :
Pada sejumlah
software editing video seperti halnya Adobe Premiere Pro, langkah awalediting ialah mendefinisikan setting
project lalu memberi nama project tersebut. Langkah ini tidakbisa dilewati dan
secara teknis memang diperlukan mengingat banyaknya pilihan format videobaik input maupun output. Dengan adanya setting
project ini, sistem editing video akanmenjalankan
prosedur internal khusus yang optimal bagi masing-masing setting project yangdipilih.Baik
menggunakan software editing video yang sederhana seperti Windows Movie
Maker maupun software yang lebih
canggih, kita dapat menemukan adanya 3 area di ruang kerjaediting video
kita, yaitu
project window,
monitor window dan timeline.
1.Project Window
Terletak di kiri atas gambar di atas,
window ini berisi semua elemen yang digunakandalam proyek editing (klip video,
sound, grafis, dll)
2.Monitor
Window
Di bagian
kanan atar, monitor ini akan menampilkan hasil video yang sedang di-edit.Di
wilayah ini dapat diset menjadi tampilan 2 monitor, dimana monitor yang satu
dipakaiuntuk menampilkan klip video asli (source), dan yang satunya lagi klip
video yang telahdi-edit.
3.Timeline
Sepanjang
bagian bawah, ialah timeline yang terletak mendatar horisontal. Timelineini
menjelaskan alur video sejak awal. Di sinilah kita mensisipkan klip video dan
elemenlain dan kemudian menyusunnya sesuai keinginan. Saat kita akan
meng-ekspor videountuk mendapat hasil akhir, video akan menampilkan apa yang
ada di timeline ini sejak awal hingga akhir
(yaitu dari kiri ke kanan) dan menampilkan semua apa yang ada ditimeline ini.
Catatan :
Interface software editing video yang
lain akan berbeda dengan contoh gambar diatas.
Anda perlu mempelajari dengan seksama interface
software editing video yangAnda gunakan untuk dapat menemukan fungsi-fungsi
yang serupa dengan yang telahdijelaskan di atas.Secara umum, berikut ini ialah
langkap tahap demi tahap dalam proses editing video :
1.Tempatkan klip-klip video (dan elemen
lain) di timeline dengan cara drag & drop file dariproject window
2.Hapus
bagian-bagian video yang tidak diinginkan dengan cara trim/cut, menggunakanrazor
tool atau alat sejenisnya di software editing video Anda.
3.Pilihlah
footage yang paling baik untuk tiap adegan. Untuk keperluan ini kita cuma perluSelection Tool untuk memilih klip lalu
menghapusnya (cuma dengan tekan key Deletepada keyboard),
dan menyusun ulang lokasi klip juga dengan SelectionTool.
4.Menyusun ulang klip-klip video dalam upaya membuat
cerita yang menarik ataumenyampaikan informasi secara sistematis.5.Tambahkan
suara narasi, sound effect dan musik ilustrasi jika sekiranya perlu;
waspadaagar konsisten dalam gaya atau nuansa yang hendak
ditampilkan.6.Tambahkan efek video, animasi dan materi grafis lain sekiranya
perlu; ingatlah bahwaelemen-elemen ini dimaksudkan untuk
memperkuat pesan komunikasi dari gambar video, bukan justru malah akan
merusaknya.
7.Tambahkan titel jika perlu, entah untuk opening, closing, keterangan para
penampil, dsb.Anda mungkin perlu mempelajari konsep tipografi
agar dapat membuat titel dengan baik.
8.Tambahkan transisi antar klip. Banyak editor
pemula membuat kesalahan denganmenggunakan banyak ragam transisi sekaligus
dalam proyek yang sama. Nyataya,transisi sederhana seperti Cross Dissolve sudah
memadai untuk kebanyakan klip.Bahkan di produk video tertentu yang memiliki
ritme yang cepat, cut to cut scene (yaituperpindahan klip video secara langsung
tanpa pemakaian transisi) ialah cara paling lazimdigunakan oleh praktisi
profesional.9.Koreksi warna, untuk menjamin bahwa unsur warna tampil secara
konsisten dikeseluruhan video. Unsur warna ini misalnya nuansa, kecerahan,
level dan kontras.10.Cek keseluruhan rangkaian video dan adakan
penyesuaian/perbaikan yang dianggapperlu.
7)Output Video
Ketika kita
telah menyelesaikan pekerjaan editing video dan sudah yakin bahwa semuanyatelah
dikerjakan dengan baik, maka selanjutnya kita siap melakukan proses output
video melaluisuatu proses yang disebut dengan rendering. Banyak pilihan format
output video yang kita miliki,dan pilihan
kita tergantung pada media penyimpanan (atau distribusi) yang semula kitarencanakan yang sudah harus ditentukan ketika
kita memulai suatu proyek editing video. Dibawah ini ialah setting project yang
paling lazim digunakan, dengan mentargetkan vcd/dvdsebagai media penyimpanan dan distribusi :Project
Setting : Editing Mode DV PAL Standard 48kHz, timebase 25 fps, ukuran frame
720h576v, pixel aspect ratio : 1.067, audio sample rate : 48.000 HzDengan
project setting di atas, input video kita baik dari hasil impor maupun capture
haruslahdalam format yang sama, demikian
pula kelak kita bisa ekspor ke dalam format itu pula.Sebaliknya, jika terdapat inkonsistensi antara
project setting, file input dan target file output,maka kita akan menemukan
kesulitan selama proses kerja maupun saat output, misalnyakecepatan proses yang rendah atau bahkan
kegagalan output.Setelah kita
berhasil melakukan output dan mendapatkan file video final, maka langkahberikutnya
ialah proses encoding, yaitu semacam proses format ulang atau konversi dari
satuformat ke format lainnya. Jika kita berencana untuk membuat VCD maka kita
perlu melakukanproses MPEG1 VCD Encoding. Serupa dengan itu, kita perlu
melakukan proses MPEG2 DVDEncoding untuk keperluan produksi DVD, dan MPEG4
Encoding untuk keperluan distribusi filelewat internet. Jika kita berencana
untuk menyimpan file video final ini dalam lokal komputer kitasendiri, maka kita perlu melakukan AVI encoding
dengan program compressor tertentu, atausebagai alternatif ialah
mengkonversinya ke dalam format Windows Media Video (ekstensionwmv). Dalam format ini kita akan mendapatkan file
video dalam ukuran yang lebih kecil tapidengan kualitas gambar yang optimal.Pilihan lain yang lazim
ialah merekam kembali video hasil editing ke kaset video. Persiapanuntuk
prosedur ini serupa dengan proses capture video yaitu menghubungkan player
video kekomputer. Kali ini komputer bertindak sebagai sumber video dan
perangkat lainnya sebagai alatperekam ke kaset. Kita lalu mengaktifkan perintah
“Export to Tape” (semoga menu ini tersediapada software editing video yang Anda
gunakan), maka setelah proses perekaman yang berjalansecara realtime yaitu
sambil berjalannya video tersebut, kita akan dapatkan hasil akhir dalambentuk
kaset video, bukan file video di hard disk komputer.Pilihan Anda dalam
meng-ekspor video tergantung dari banyak aspek seperti kepentinganproyek, media penyimpanan akhir atau media
distribusi yang akan digunakan. Praktek yanglazim ialah mengekspornya ke
format DV AVI PAL, lalu encoding dan proses selanjutnya hinggamendapatkan video
DVD. Selanjutnya, kita melakukan ekspor ke kaset video sebagai back-upmaster
proyek editing kita.
8)Software Editing
Video
Software editing
video yang tersedia di pasaran amat banyak jumlahnya, mulai dari yanggratis dengan
kemampuan terbatas (seperti Movie Maker yang merupakan aplikasi
standar pelengkap Windows) hingga yang berharga mahal tapi kaya fitur.
Sejumlah peralatan videocapture
atau kamera video menyertakan bonus software editing tersendiri, kadang berupa
suatuversi yang memiliki fitur terbatas dibandingkan paket profesionalnya.Untuk memutuskan software mana yang akan
digunakan, sejumlah hal berikut ini perlumenjadi
bahan pertimbangan :
a.Untuk
tahap awal,ada baiknya
Anda menggunakan software murah (ataubahkan free). Software ini pasti memiliki fitur yang amat terbatas, namun
pada saat yangsama dapat mendorong Anda agar berkonsentrasi untuk melakukan 3
jenis pekerjaanutama pada editing, yaitu
memotong, memilih, dan merangkai ulang gambar.
b.Budgeting , Apakah kegiatan produksi video Anda
hanya hobi sewaktu-waktu? atauhobi yang intensif? atau bagian dari pekerjaan?
atau pekerjaan utama? atau rencanausaha
jangka panjang? Ini akan berpengaruh terhadap kebijakan bujeting.
c.Kompatibilitas terhadap peralatan
kamera
, komputer dan
perangkat lain yangdigunakan, termasuk sistem operasi dan program-program yang
telah Anda miliki(catatan
: Adobe Premiere Pro banyak digunakan karena kompatibilitas-nya yang tinggidengan Adobe Photoshop sebagai program image
editing terpopuler).
d.Fitur yang dimiliki.
Termasuk kemampuannya dalam impor dan
ekspor berbagaiformat image/video/audio
yang ada.Kebanyakan software editing memiliki sejumlah fungsi dasar
berikut ini :
a.Capture, merekam footage dari kaset video ke computer
b.Edit, melakukan pengeditan yang fungsi paling dasarnya ialah selection(pemilihan
klip) dan cut (pemotongan).
c.Output
, meng-ekspor
hasil edit dari komputer ke format dan media lain.Selain Windows Movie Maker yang sudah tersedia
dalam sistem operasi Windows, softwarelain
yang tergolong sederhana ialah Pinnacle Studio dan Ulead Video Studio yang
banyakdipakai untuk keperluan produksi video rumahan. Sedangkan software
berikut ini banyak dipakaioleh para
profesional : Avid Pro, Adobe Premiere Pro, Edius, Vegas, Final Cut Pro,
Power Director.